[ad_1]
Presiden FIFA, Gianni Infantino dianugerahi bintang jasa pratama oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jumat (10/11). Pemberian gelar itu telah disepakati melalui rapat terbatas bersama Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (DGTK) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 3 Agustus 2023.
“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dst, memutuskan menetapkan dst kesatu, menganugerahkan tanda kehormatan bintang jasa kepada Gianni Infantino Presiden federasi sepak bola dunia (FIFA),” kata Sesmilpres Laksamana Muda TNI Hersan membacakan Keputusan Presiden saat penganugerahan.
Gianni dianggap sesuai dengan syarat khusus Warga Negara Asing (WNA) yang boleh menerima bintang jasa pratama sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Pasal 28.
Syaratnya adalah sebagai berikut:
- berjasa besar di suatu bidang atau peristiwa tertentu yang bermanfaat bagi keselamatan, kesejahteraan, dan kebesaran bangsa dan negara;
- pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang bermanfaat bagi bangsa dan negara; dan/atau
- darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional.
Di hari yang sama, Jokowi juga meresmikan kantor FIFA di Menara Mandiri II, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Kantor tersebut rencananya akan menjadi kantor Hub Asia Tenggara. Dalam peresmian tersebut, juga ditandatangani MoU antara FIFA dengan PSSI.
Melansir laman resmi PSSI, FIFA akan memberikan pembinaan dalam pengembangan dan pembangunan sepakbola Indonesia. Itu termasuk diberikan pada bidang administrasi dan tata kelola, stadium safety and security, football integrity, women`s football, dan perwasitan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut bahwa FIFA juga menggelontorkan dana FIFA Forward sebesar Rp19,2 Miliar, yang merupakan dana FIFA Forward terbesar di Asia Tenggara.
Berkantornya FIFA di Jakarta ini sudah digaungkan pada 7 Oktober 2022 oleh Jokowi, dalam rangka menjalankan transformasi sepakbola nasional.
Penghargaan Karena Tidak Dijatuhi Sanksi?
Infantino pertama kali datang ke Indonesia pada 18 Oktober 2022 untuk bertemu Presiden Jokowi dan PSSI. Kedatangannya dilatarbelakangi oleh terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
“Pemerintah bersama dengan FIFA ingin memastikan proses transformasi sepakbola Indonesia berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan demikian, mari kita jadikan kesepakatan ini sebagai momentum perbaikan sistem persepakbolaan Indonesia agar sepakbola Indonesia menjadi kebanggaan nasional dan tampil lebih baik lagi di masa yang akan datang,” ujar Jokowi pasca pertemuan itu dilansir dari Setkab.go.id.
Pasca Tragedi Kanjuruhan, FIFA memang intens berkomunikasi dengan PSSI, terlebih Indonesia saat itu sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Saat PSSI masih dipimpin Muchamad Iriawan atau Iwan Bule, dibentuklah Gugus Tugas Transformasi Sepakbola Indonesia.
Setelah itu, istilah transformasi menjadi penekanan oleh PSSI dalam pembangunan sepakbola nasional, termasuk juga oleh Erick dan Jokowi. Pada 29 Maret, Erick menemui Gianni di Doha, Qatar, untuk membicarakan terkait dibatalkannya status Indonesia sebagai tuan rumah.
“Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini. Sebab saya berpendirian, karena itu, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepakbola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi,” kata Erick dilansir dari situs resmi PSSI.
Namun, transformasi itu belum terlihat jelas bentuknya. Larangan suporter tandang yang menurut Erick menjadi bagian dari transformasi, justru semakin memantik polemik dengan protes yang dilakukan tiga klub yakni Persebaya Surabaya, Persis Solo, dan PSIS Semarang karena tidak ada sosialisasi teknis untuk mengantisipasi kehadiran suporter tim lawan.
Hal lain yang memantik perhatian adalah, FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Pada 7 Oktober 2022, Jokowi memastikan bahwa Indonesia tidak akan dijatuhi sanksi oleh FIFA, setelah ia melakukan obrolan daring dengan Infantino pada 3 Oktober.
Setelah FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena adanya penolakan atas Israel, Jokowi langsung menginstruksikan PSSI agar melobi FIFA supaya Indonesia tidak dijatuhi sanksi.
Mungkin karena FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia sehingga Infantino diganjar Bintang Jasa Pratama.
[ad_2]
Source link